Sosialisasi Manfaat dan Dampak Buruk Tikus Dikalangan Anak-anak

Home » KEGIATAN » NEWS » Sosialisasi Manfaat dan Dampak Buruk Tikus Dikalangan Anak-anak
WhatsApp Image 2021-08-22 at 16.41.15 (1)

Jayapura. Rabu, 4 Agustus 2021. One Health Collaboration Center Universitas Cenderawasih (OHCC Uncen), pada penyuluhannya yang ke enam di Kampung Maribu, Distrik Sentani Barat Kabupaten Jayapura Papua. Melibatkan dua mahasiswa anggota OHSC (One Health Student Club) dari 40 peserta yang ada, keterlibatan kedua mahasiswa ini dimaksudkan untuk mengenalkan bagaimana cara Tim OHCC Uncen, bersosialisasi dengan anak-anak di Kampung Maribu. Yang mana akan mereka praktekan pada kegiatan sosialisasi berikutnya dengan pematerinya seluruh anggota peserta OHSC Batch 2021.

Penyuluhan siang itu, dibuka dengan doa bersama dan pengenalan singkat dari Tim OHCC dan dua anggota mahasiwa peserta OHSC, yang dipandu oleh Anike Bowaire. Materi pada pertemuan kali ini membahas tentang hewan tikus, pemaparan sosialisasi ini melingkup; siklus hidup, jenis-jenisnya, manfaat, kebiasaan buruk, penyakit pada manusia yang disebabkan oleh hewan ini, serta cara membasmi tikus dan tindakan pencegahan mengantisipasi dampak negatifnya.

Pada pemaparan materi pertama mengenai siklus hidup tikus, Dr. Frans Asmuruf menjelaskan bawah  tikus memilki kesamaan dengan hewan lainnya dalam hal berkembangbiak. Dimana tikus akan tumbuh hingga mencapai fase matang kedewasaannya dan melakukan perkawinan dengan pasangannya hingga menghasilkan anak-anak tikus.

Disesi berikutnya Dr. Inriyanti Assa menambahkan dari materinya. Jika dilihat berdasarkan jenis komensialnya, secara garis besar hewan ini dibagi menjadi tiga jenis diantaranya itu tikus got, atap dan mencit. Ujar Koordinator OHCC Uncen ini, saat memaparkan materi mengenai Jenis-jenis tikus.

Janet Matani (mahasiswa Internship dari S2 Oregon State University, USA) mengatakan bawah hewan ini banyak dikenal sebagai hewan pengerat. Sama halnya dengan hewan lain,  tikus juga memiliki beberapa manfaat lain diantaranya sebagai makanan bagi hewan lain, media uji coba dalam penelitian, makanan untuk manusia, dan merupakan logo atau symbol yang sering digunakan untuk menggambarkan koruptor. Selain memiliki manfaat tikus dapat membawah penyakit bagi manusia, melalui air seni dan kotorannya, beberapa penyakit tersebut diantaranya itu; Leptospirosis, Pes dan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

Menurut dr. Hanna perlu adanya tindakan pencegahan yang baik, dengan cara membasmi tikus dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pembasmian hewan ini dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya itu, memasang perangkap di jalur lewat tikus atau menggunakan racun tikus. Penggunaan racun yang dipakai bisa memanfaatkan bahan alami yaitu lada bubuk, irisan bawang, daun mint, kulit telur, kulit durian, bubuk cabai di campur deterjen dan baking soda.

Pada akhir penyampaian materi tikus, Anike Bowaire melakukan review ulang dari pembahasan ini, yang diikuti secara serempak oleh anak-anak kampung maribu dengan semangat. Selanjutnya untuk menutup rangakain kegiatan sosialisasi, Tim OHCC mengarahkan seluruh anak kampung belajar berkreatifitas dengan menempelkan kertas berwarna membentuk tikus.

Tim OHCC Uncen yang terlibat pada penyeluhan tikus siang itu, diantaranya Dr. Inriyanti Assa Koordinator OHCC Uncen, Dr. Frans Asmuruf, Anike Bowaire, Janet Matani, Olivia Sawias, dr. Hanna Kawulur serta Ledy Kasimat dan Angelia Wona Anggota OHSC (One Health Student Club).

Setelah rangkaian kegiatan ini usai, Tim OHCC Uncen menyampaikan bawah sosialisasi berikutnya yang akan diadakan dalam waktu dekat, dengan tema penyampaian informasi kesehatan mengenai Covid-19..