Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT manyampaikan kasus Covid-19 di Papua telah mencapai 9.411 pada 29 Oktober 2020, dengan penyebaran virus tertinggi di kota Jayapura sebanyak 4.692 orang positif Covid. Latar belakang jumlah pasien sembuh yang masih jauh dari harapan, menjadi sebuah tolak ukur masing-masing pribadi untuk lebih mematuhi protokol kesehatan.
Dr. Ir. Apolo Safanpo berharap melalui webinar “ Kepatuhan Masyarakat: Protokol Covid-19 ” yang dilaksanakan oleh OHCC Uncen dan Panitia Dies Natalis Universitas Cenderewasih pada 30/10/20, dapat memberi tambahan wawasan serta menambah kesadaran masyarakat, akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Ujar beliau pada pembukaan acara.
Sebagai salah satu pemateri Djunaidi Ali, SKM, M. Kes. menegaskan Corona atau Covid 19 sebagai virus baru masih memiliki kedekatan genetik dengan SARS, virus yang pernah mewabah tahun 2003. Transmisi Covid masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa hidung, saluran pernapasan, mulut, dan mata. Hal ini terjadi karena adanya kontak erat dengan penderita covid, baik itu melalui cairan ludah ataupun cairan hidung dalam bentuk partikel kecil saat batuk dan berbicara.

Berdasarkan laporan Satgas Covid 19 di Provinsi Papua, Djunaidi Ali menyebutkan tingkat perkembangan covid pada 29/10/20 masih didominasi oleh kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Biak. Jika dibandingkan berdasarkan jenis kelamin pasien covid laki-laki telah mencapai 56% sedangkan, kasus pada perempuan hanya 44%.
Namun jika dilihat berdasarkan usia, kasus Covid 19 pada orang dewasa melonjak hingga 81% jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan, kasus pada anak-anak yang mencapai 9%, lansia 5% dan 5% lagi dari yang tidak diketahui. Wilayah kasus tertinggi kebanyakan didominasi Kabupaten/Kota dengan ciri-ciri sebagai; penyangga atau pintu gerbang utama wilayah sekitar, jumlah penduduknya padat, aktifitas/mobilitas tinggi dan kurangnya kesedaran mematuhi protokol kesehatan. Ujar Djunaidi Ali
Kepatuhan protokol Covid 19 saat pemberlakuan New Normal digambarkan Dr. Dolfi Y. Bouway, SKM, M.Kes (Epid) melalui resert penelitian bersama Tim Pusat Studi Bencana di Kota Jayapura. Berdasarkan hasilnya sebanyak 80,1% masyarakat mematuhi aturan, sedangkan 19,9% lainnya memilih tidak mengikuti protokol kesehatan. Selain itu, diketahui informasi lainnya dari lapangan bawah masih ada masyarakat yang belum mempercayai adanya Covid.
Tiurma Simanjutak bertanya apakah Jayapura memiliki relawan yang dikhususkan menangani masayarakat, dengan sikap masa bodoh dan melawan saat dihimbau mematuhi protokol kesehatan. Pertanyaan ini ditanggapi lansung oleh Ketua Pusat Study Bencana, Dr. Dolfi menyebutkan bawah pembentukan Satgas Covid hingga relawan, baik di Provinsi maupun Distrik di Kabupaten Jayapura sesuai SKB atau PERDA. Para petugas bisa memberi sanksi sosial pada pelanggar peraturan, diantaranya seperti membayar sebanyak 200 ribu rupiah bagi yang tidak memakai masker, dengan tujuan memberi efek jera.
Diakhir kegiatan, selain memberi beberapa pesan dan kesan, Prof. Agus Suwandono wakil Koordinator INDOHUN mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 58 kepada Univesitas Cenderawasih. Yang mana diikuti dengan ucapan terima kasih dari Maria CY. Hukubun, S. Sos, MPH moderator, kepada seluruh peserta yang hadir…..